Komen Habiburrahman el-Shirazy Mengenai Kelantan

Siang itu,14hb. Februari, 2010, saya mendarat di Bandara Kota Bharu, Negeri Kelantan. Saya datang ke Kelantan atas undangan Departemen Penerangan Kerajaan Negeri Kelantan, sebagai pembicara ahli dalam acara talkshow berjudul, Selebriti Sebagai Ikon Masyarakat dalam momen Festival Hiburan Islami.

Juga diundang untuk memberi kuliah umum di Masjid Kerajaan. Tiba di bandara panitia sudah datang menjemput. Mereka terdiri dua orang gadis dan dua orang lelaki. Ramah dan baik. Saya langsung diajak untuk menemui tokoh paling dihormati di Negeri Kelantan, yaitu seorang ulama kharismatik yang juga menjabat sebagai Menteri Besar Kerajaan Negeri Kelantan, yaitu Tuan Guru Dato’ Haji Nik Abdul Aziz Bin Nik Mat.

Di rumah dinas, tempat Menteri Besar biasa menerima tamu, para wartawan dari media cetak dan elektonik telah menunggu.Ternyata di sana sudah datang terlebih dahulu seorang artis dan penyanyi terkemuka Malaysia yang kini setia mengenalkan jilbab, yaitu Wardina Shafiyyah. Tuan Guru Nik Abdul Aziz menyambut dengan senyum yang mengembang.

Kharismanya sebagai seorang ulama tampak jelas. Sayangnya beliau tidak bisa berlama-lama menemani. Sebab saya datang memang terlambat. Saya sampai di Kota Bharu pukul 12 siang lebih, yang semestinya dijadwalkan pukul 11 siang. Penyebab keterlambatan itu adalah pesawat Malaysian Air Lines yang tidak tepat waktu. Semestinya terbang dari KLIA ke Kota Bharu pukul 10.00 ternyata baru terbang pukul 11.20. Saya dijadwalkan bertemu dan berbincang dengan Menteri Besar Tuan Guru Nik Abdul Aziz pukul 11.00, dan beliau ternyata sudah menunggu sejak pukul sebelas.

Beliau pun masih setia menunggu sampai saya datang. Hanya saja tidak bisa berlama-lama menemani, sebab ada tamu lain yang juga harus beliau temui. Sementara beliau menemui tamu yang lain, saya yang baru datang diminta untuk menyantap hidangan makan siang bersama Wardina Shafiyyah dan suaminya. Sebelum makan siang, para wartawan minta konferensi pers. Banyak pertanyaan yang diajukan seputar perkembangan perfilman di Indonesia.

Ada juga yang bertanya tentang proses pembuatan film berkarakter seperti Ketika Cinta Bertasbih dan Ayat Ayat Cinta. Saya sempat menunggu-nunggu adakah wartawan yang akan menanyakan hal berkaitan dengan Manohara. Sebab saya sedang berada di tempat Manohara pernah membuat kisah yang banyak mendapat perhatian di Indonesia. Ternyata tidak ada satu pun yang menyinggung masalah itu. Semuanya fokus menanyakan segala hal yang berkaitan dengan seluk beluk perfilman dan sastra.

Adzan dhuhur berkumandang, Menteri Besar mengajak shalat berjamaah. Saya tidak ikut karena ada bagian dari pakaian saya yang kotor, saya memilih untuk menjama’ shalat dengan jama’ ta`khir. Selesai shalat berjamaah Menteri Besar kembali menemui saya. Kami berbincang- bincang sebentar. Lalu bagian dokumentasi Kerajaan Negeri Kelantan meminta saya berfoto bersama Menteri Besar Tuan Guru Nik Abdul Aziz.

Setelah itu panitia mengajak saya langsung ke acara inti yaitu talk show di KB Mall Kota Bharu Kelantan. Panitia memberi tahu pengunjung telah membludak. Saya meminta pengertian panitia untuk membawa saya ke hotel dulu. Sebab saya baru tiba dari bandara, saya perlu cuci muka dang anti pakaian.

Sebenarnya sejak awal saya ingin ke hotel dulu dan berpakaian lebih rapi ketika bertemu dengan Tuan Guru Nik Abdul Aziz. Tetapi waktu tidak memungkinkan, Tuan Guru sudah lama menunggu. Akhirnya saya ikut saja. Maka ketika saya diajak langsung ke KB Mall, saya minta pengertian panitia. Dan mereka setuju. Saya dibawa ke Kelantan Trade Centre untuk membersihkan badan dan ganti pakaian. Acara talk show di KB Mall berjalan hangat. Pengunjung membludak.

Yang unik adalah background panggung dan hiasan Mall seratus persen bernuansa China. Karena hari itu memang bertepatan tahun baru China. Akan tetapi acara sesungguhnya adalah Festival Hari Hiburan Islam. Dalam acara itu tampak jelas kerinduan masyarakat Malaysia akan hadirnya film-film Islami di Malaysia. Masyarakat Malaysia mengakui dalam hal kreatifitas pembuatan film Islami pun Malaysia masih tertinggal beberapa langkah dari Indonesia.

Mereka takjub dengan yang terjadi di Indonesia.Mereka merindukan adanya audisi pemilihan bintang film yang bermoral seperti yang dilakukan di Indonesia melalui film Ketika Cinta Bertasbih. Hari berikutnya, saya menyempatkan diri melihat rumah kediaman Menteri Besar sederhana dan paling bersih di Malaysia. Saya memang ingin melihat langsung seperti apa rumah tokoh besar yang namanya tercatat dalam 50 tokoh Islam berpengaruh didunia dan dimuat dalam buku berjudul ”The 500 Most Influential Muslims” yang dieditori oleh Prof. John L Esposito dan Prof Ibrahim Kalin.

Rumah Menteri Besar Nik Abdul Aziz memang biasa saja, sama dengan umumnya rakyat Malaysia. Rumah itu ada di samping masjid, berada di komplek lembaga pendidikan yang didirikannya. Tak ada penjaga. Tak ada protokoler. Tak ada polisi yang tampak. Benar-benar biasa.

Siapa pun bisa menemui Menteri BEsar ini jika beliau ada di rumah. Siang itu beliau tidak ada di rumah. Saya memang tidak membuat janji untuk itu. Saya ditemui salah satu putra beliau yang juga bersahaja. Dari cerita orang-orang Kelantan, ternyata Menteri Besar Dato` Nik Abdul Aziz dikenal orang yang sangat dekat dengan segala lapisan masyarakat. Ada kebiasaan unik yang dilakukan pemimpin paling kharismatik di Malaysia ini.

Setiap hari Jumàt, tepatnya setelah shalat shubuh, Menteri Besar yang juga ulama besar ini selalu menyediakan diri menjadi tukang cukur bagi rakyatnya. Maka tak heran, jika setiap hari Jumàt, masyarakat berdatangan shalat shubuh di masjid beliau, dan beliau yang menjadi imam shalat. Selesai shalat shubuh puluhan orang bersiap diri untuk dicukur rambutnya oleh beliau. Dan beliau melakukan hal itu dengan penuh rasa sayang pada rakyatnya.

Kebiasaan beliau yang lain. Selama ada di kantornya,jika bukan untuk urusan Negara maka beliau akan mematikan semua fasilitas yang ada di sana. Misalnya jika dia harus shalat pada waktu malam, karena shalat adalah urusan pribadi dan bukan urusan Negara, dia mematikan lampu dan AC yang ada di ruangannya. Kepribadian ini mengingatkan pada kepribadian Umar bin Abdul Aziz.

Tak heran jika Dato` Nik Abdul Aziz ini,pada tahun 1998 dinobatkan oleh Gerakan Rakyat Anti Korupsi (GERAK) sebagai Menteri Besar - kalau di Indonesia sepadan dengan gubernur - yang memiliki reputasi paling bersih di Malaysia. Anugerah itu diberikan sebagai penghargaan atas usaha beliau menentang gejala bentuk suap dan korupsi selama memerintah Negeri Kelantan selama hampir 18 tahun.

Tiga hari saya berada di Malaysia, dan saya menjumpai betapa cintanya penduduk Kelantan pada Tuan Guru mereka, kepada ulama mereka yang juga menjadi Menteri Besar mereka. Ada kalimat Tuan Guru Dato` Haji Nik Abdul Aziz yang diingat selalu oleh rakyatnya, yaitu, ”Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu menyatukan hati banyak orang. Bukan pemimpin yang hanya mampu menggunakan kekuasaannya untuk membatasi ini dan itu.”

Selama tiga hari juga,saya masih penasaran kenapa tidak satu orang pun yang menyinggung Manohara. Akhirnya pada suatu jamuan makan bersama beberapa panita, salah seorang dari mereka menanyakan kasus Manohara. Dia bertanya, apakah citra Kelantan sedemikian buruk di Indonesia. Saya jawab,mungkin iya. Tampak dia agak sedih.

Saya lalu balik bertanya sebenarnya bagaimana masyarakat Kelantan memandang kasus Manohara? Orang itu menjawab, mayoritas masyakarat Kelantan tidak tahu menahu tentang kasus Manohara. Tidak ada beritanya sama sekali di Kelantan. Dan itu juga bukan urusan pihak Kerajaan Negeri Kelantan, tetapi itu urusan dalam rumah tangga Istana Raja. Dia sendiri memandang tidak ada yang bisa dibenarkan dalam kasus Manohara. Menurut dia kedua-duanya salah. Dia berkata, ”Mereka bertemu secara tidak baik-baik, dan berpisah juga dengan tidak baik-baik.

Itu masalah dua anak kecil yang tidak baik, tetapi disangkut-pautkan dengan negara.’ Paling tidak mendengar hal itu, saya telah mengetahui satu sudut pandang masyarakat Kelantan tentang kasus itu. Kenyataan yang saya temui, masyarakat awam Melayu Kelantan sangat menghargai bangsa Indonesia. Dan masih mengakui Indonesia sebagai bangsa besar.

Seorang di antara mereka dengan jujur mengatakan kepada saya, ”Indonesia adalah ikon Islam di Asia Tenggara. Jika Indonesia tegak, maka umat Islam di Asia Tenggara termasuk Malaysia tegak. Jika Indonesia runtuh yang lain juga akan runtuh.”

Habiburrahman El Shirazy
Budayawan Muda, Penulis Novel Ketika Cinta Bertasbih

Isunya Bukan Berjumpa Dengan Blogger……

Pertama sekali, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Dato’ Mustafa Ali kerana aduan saya akan disiasat. Malaysiakini melaporkan:
"Sementara itu, diminta menjelaskan status aduan terbaru terhadap tiga pemimpin kanan PAS oleh seorang penulis blog terkenal Abdul Rahman Talib - atau dikenali sebagai 'Tulang Besi' – Mustafa berkata, dakwaan itu masih dalam siasatan pihaknya."
Izinkan saya membetulkan, barangkali, silap faham Dato Mustafa terhadap aduan saya ini:
1.0 Dato Mustafa dilaporkan berkata:
  • PAS pusat sudah bincangkan perkara itu dan kita sudah beri peringatan supaya pimpinan tidak mengadakan pertemuan dengan penulis blog yang boleh menjejaskan, memberikan kesan negatif kepada parti", katanya.

Isunya sekarang bukan berjumpa dengan penulis blog. Isunya adalah mendedahkan rahsia parti.

Berjumpa dengan penulis blog tidak pernah menjadi kesalahan. Sesiapa pun pemimpin PAS boleh berjumpa dengan penulis blog. Kalau ianya satu kesalahan, temuramah Hj Mustafa Ali dgn Malaysiakini ini juga satu kesalahan.

Suka saya ingatkan bahawa sewaktu perkara perjumpaan Hasan Ali dengan blogger dibincangkan, yakni sewaktu Mesyuarat Khas AJK PAS Pusat, rakaman ini masih belum didedahkan.

Izinkan saya menunjukkan kronologi:

1) Mesyuarat Khas AJK PAS Pusat : 27hb. Oktober, 2010.
2) Sidang Akhbar berkenaan Isu Baiaah Taklik : 12hb. November, 2010.
3) Permulaan Pendedahan Rakaman : 14hb. Novermber, 2010.
Ini bererti tidak mungkin isu pendedahan rahsia parti dibincangkan dalam Mesyuarat PAS Pusat seperti yang dikatakan oleh Tuan Haji Mustafa Ali tersebut. Isu yang saya bawa bukan isu berjumpa blogger. Isu yang saya bawa ialah mendedahkan rahsia parti

BERKAITAN DATO’ HARUN DIN

Dato Mustafa Ali dilaporkan berkata:
"Sementara tindakan Dr Haron pula 'dimaafkan' kerana telah menyelaraskan pandangan selari dengan parti ekoran pertemuannya dengan presiden Datuk Seri Abdul Hadi Awang dalam sebuah program penerangan parti."
Adakah ini bermakna selepas sesiapa sahaja ahli PAS boleh menentang keputusan parti secara terbuka dan hanya perlu meminta maaf sahaja secara pribadi selepas itu?

Bukankah apabila sudah ada aduan maka proses aduan tersebut wajib diikuti sebelum seseorang itu diminta untuk meminta maaf?

Dengan tidak mengambil tindakan yang tegas dalam isu ini, ia hanya akan menyebabkan disiplin parti menjadi lebih teruk. Bukan Dato Harun Din yang kita pertikaikan, tapi tindakan beliau itu mampu merosakkan parti.

Contoh yang beliau tunjuk bakal diikuti oleh sesiapa sahaja ahli parti dan akhirnya akan membuat PAS kucar kacir.

Saya bukan apa, saya sering dituduh sebagai tidak mengikut akhlak jemaah dan tidak mengikut disiplin jemaah (walaupun tiada bukti satu habuk pun). Tapi, apabila Dato Harun Din melanggar disiplin jemaah sebegini, PAS boleh toleransi dan tidak mengambil tindakan.

Jadi, apa ertinya selama ini bercakap pasal akhlak jemaah, disiplin jemaah dan sebagainya. Adakah itu semua satu penipuan?

Bila orang kecil dalam parti, yang disuruh adalah wala’, thisqah, akhlak jemaah. Tapi, orang besar dalam PAS diizinkan pula melanggar akhlak jemaah.

Ustaz Harun Din melanggar KEPUTUSAN JEMAAH bukan KEPUTUSAN PRESIDEN. Dia WAJIB memohon maaf kepada PARTI bukan kepada PRESIDEN semata-mata.

Aneh sungguh dalam PAS ni. Orang besar boleh melanggar disiplin parti sewenang-wenangnya. Orang kecil dipaksa untuk wala’, thiqah dan sebagainya. Inikah dia keadilan Islam?

Tulang Besi
Aduan Abdullah ditolak, Dr Haron 'dimaafkan'
Jimadie Shah Othman
Feb 18, 10
5:48pm


Pejabat agung PAS menolak aduan exco Pemudanya, Abdullah Karim yang mendakwa terdapat ahli parti itu terlibat dalam "konspirasi menjatuhkan Pakatan Rakyat" kerana tidak cukup merit.

“Bila saya lihat, beberapa perkara yang beliau sebut itu tidak tepat. Jadi tidak cukup meritlah hendak serah pada jawankuasa disiplin,” kata Setiausaha Agung PAS Datuk Mustafa Ali.

“Jawatankuasa disiplin pun perlu lihat semua fakta, betul ke tidak. Kalau fakta itu sendiri sudah tidak tepat, jadi saya tidak serahlah (pada jawantakuasa itu).”

Abdullah - pemimpin paling lantang mempertikaikan keputusan jawatankuasa disiplin PAS terhadap Khalid Samad dan Datuk Dr Hasan Ali pada 29 Januari - dilaporkan membayangkan jawatankuasa itu dan pejabut agung parti berat sebelah kerana memejamkan mata terhadap aduan-aduan tertentu.

Dalam kenyataannya sehari selepas keputusan kontroversi itu, Abdullah berkata, aduannya sendiri kepada kedua-dua badan tersebut dipendamkan setelah dua bulan laporan dibuat.

Tindakan Abdullah itu juga menyebabkan berlaku tuding menuding di kalangan pemimpin parti itu yang mengambil pendirian berbeza – antaranya melibatkan naib presiden Datuk Tuan Ibrahim Tuan Man dan pesuruhjaya PAS Pahang Dr Hamzah Jaaffar.

Dalam wawancara dengan Malaysiakini hari ini, Mustafa berkata, pihaknya telah membuat semakan dengan pemberi maklumat asal dan pihak-pihak yang disebut dalam aduan Abdullah tersebut tetapi aduan tersebut “tidak kuat” dan “banyak khabar angin”.

“Saya tidak serahlah (kes itu) pada jawatankuasa disiplin. Tidak perlu (berbuat demikian). Tidak kisahlah beliau (Abdullah) hendak kata apa pun. Kalau beliau hendak datang jumpa pun saya boleh terangkan perkara ini,” kata Mustafa.

Sementara itu, diminta menjelaskan status aduan terbaru terhadap tiga pemimpin kanan PAS oleh seorang penulis blog terkenal Abdul Rahman Talib - atau dikenali sebagai 'Tulang Besi' – Mustafa berkata, dakwaan itu masih dalam siasatan pihaknya.

Jumaat lalu, bekas pegawai kepada pesuruhjaya PAS Selangor itu membuat aduan terbaru kepada bekas bosnya, Dr Hasan serta kepada timbalan mursyidul am Datuk Dr Haron Din dan timbalan presiden Nasharuddin Mat Isa.

Abdul Rahman yang sering mendedahkan isu-isu dalaman PAS dilaporkan mendakwa, Dr Hasan dan Nasharuddin harus dibicarakan jawatankuasa disiplin kerana menggeluarkan kenyataan yang menjejaskan parti kepada penulis blog.

Manakala Dr Haron pula didakwa mengeluarkan kenyataan yang bertentangan dengan pandangan rasmi parti berhubung isu penggunaan kalimah Allah.

Mustafa menjelaskan, aduan terhadap Dr Hasan dan Nasharuddin tidak perlu lagi dipanjangkan kepada penelitian jawatankuasa disiplin kerana telah diselesaikan di peringkat jawankuasa pusat.

“PAS pusat sudah bincangkan perkara itu dan kita sudah beri peringatan supaya pimpinan tidak mengadakan pertemuan dengan penulis blog yang boleh menjejaskan, memberikan kesan negatif kepada parti,” katanya.

Sementara tindakan Dr Haron pula 'dimaafkan' kerana telah menyelaraskan pandangan selari dengan parti ekoran pertemuannya dengan presiden Datuk Seri Abdul Hadi Awang dalam sebuah program penerangan parti.

Walaupun kedudukannya sebagai setiausaha agung dianggap kerusi panas ekoran kritikan demi kritikan yang disasarkan padanya kerana dipertanggungjawabkan menapis aduan terhadap jawankuasa disiplin, Mustafa masih kelihatan tenang dan sering berjenaka.

“Tidak payah mana. Tak banyak. (Aduan) yang sampai pada saya ini daripada orang yang suka buat aduanlah,” katanya sambil ketawa ketika diminta ketika menjelaskan “betapa sukarnya menjadi setiausaha agung PAS”.

Pemuda MCA Protes Hudud

Nota Editor: Dalam sebuk-sebuk orang dalam PAS dan luar PAS maki DAP, suka saya bawakan sebuah laporan Pemuda MCA protes Hudud. Harap ada orang UMNO yang komen benda ni.
And here is the rest of it.

Keluhan Dr Abu Hassan Hasbullah: Filem Islamik Di Pinggirkan Di Malaysia?

1. Adakah benar rungutan dan tohmahan bahawa apa sahaja yang berhubungan dengan Islam seperti seni, sastera, budaya termasuk filem mendapat kesusahan yang teramat sangat untuk mendapat ruang di negara ini lantaran hujah-hujah yang mengaitkan "...apa sahaja yang Islami itu maka ia adalah gerakan tersurat dan tersirat menyokong PAS"?

2. Pandangan dan pertanyaan ini diterbitkan setelah dikhabarkan sekian banyak pertanyaan juga tentang filem Ketika Cinta Bertasbih (Chaerul Umam, 2009) dari teks Habiburrahman er-Shirazi dikatakan tidak beroleh izin tayang atas alasan kandungan Islami sebagai naskahnya.

Jika ya atau benar keadaan ini terjadi, maka ia kemalangan yang amat besar buat umat Islam di negara ini khususnya dalam asa untuk memajukan pemikiran, filsafat, dan pengetahuan Islam secara konstruktif.

Seni, sastera, budaya dan media Islami adalah prakarsa terbaik dalam mengadilulung peradaban bangsa agar segala kepunahan sekarang yang terjadi, dengan segala macam tunasosial dan tunamoral di kalangan ahli masyarakat, setidaknya dapat dipulihkan dengan kemujaraban Islam sebagai ad-deen.

3. Sebab itu ramai yang bertanya, betulkah semua drama di RTM dan TV3, termasuk di media lain sama sekali tidak boleh memakai KUPIAH, SERBAN, atau JUBAH..? yang dibenarkan cuma songkok dan baju Melayu sahaja?

Apakah masyarakat di Malaysia yang memakai kupiah atau serban semuanya PAS?

Sesiapa yang mempunyai data tentang hal ehwal ini sila berikan di sini atau terus ke FB Zentrum kerana rasanya perlu ada satu gerakan untuk menyelesaikan krisis tamadun ini.

4. Saya dikhabarkan sendiri oleh Akhi Habiburrahman er-Shirazi, pengarang Ketika Cinta Bertasbih, selaku pendokong malah turut berlakon dalam filem KETIKA CINTA BERTASBIH yang permohonan untuk tayangan telah dibuat secara serentak dengan jadual di Indonesia, Brunei, Australia, Thailand, termasuk beberapa negara di Eropah, dan satu sahaja yang tidak mendapat izin iaitu Malaysia.

Wah apakah yang sebenarnya telah terjadi?

Adakah juga nanti semua imej atau visual, atau "shot" masjid juga akan diharamkan secara surat arahan sekira drama atau filem tempatan mahu mendapat izin tayang di TV atau Pawagam?

Rakyat berhak untuk mendapat penjelasan kerana kenapa semua bising bila Pulau Pinang membatalkan perarakan maulud, dan kenapa pula semua tidak bising bila "kupiah", "serban", dan lain-lain imej Islami tidak dibenarkan dalam drama-drama TV dan filem kita?